Doa taubat yang
sempurna
Muhib Al-MajdiJum'at,
29 Jumadil Akhir 1434 H / 10 Mei 2013 10:30
(Arrahmah.com)
– Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa salam bahwasanya beliau biasa membaca doa berikut:
«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي
أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي
وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ
أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
Ya Allah, ampunilah kesalahanku, ketidak tahuanku dan sikapku
yang berlebihan dalam urusan-urusanku, serta dosa-dosa lainnya yang Engkau
lebih mengetahuinya daripada aku.
Ya Allah, ampunilah dosa yang aku lakukan dalam kondisi
bersungguh-sungguh dan kondisi bersendau gurau, kekeliruanku dan kesengajaanku
dan semua kesalahan itu berasal dari diriku sendiri.
Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan pada masa lalu
dan dosa yang aku lakukan pada masa belakangan, dosa yang aku sembunyikan dan
dosa yang aku lakukan secara terang-terangan, serta dosa-dosa lainnya yang
Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.
Engkau Maha Mendahulukan dan Engkau Maha Mengakhirkan, dan
Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim
no. 2719)
Keterangan:
Makna dari lafal Maha Mendahulukan adalah
mewafatkan seseorang lebih dahulu atas orang lain, sedangkan makna dari lafal Maha Mengakhirkan adalah mewafatkan seseorang
lebih akhir dari orang lain. Wallahu a’lam bish-shawab.
Imam Al-Muhallab berkata: “Lafal Engkau Maha Mendahulukan dan Engkau Maha Mengakhirkan menunjuk
kepada Dzat Allah sendiri, sebab Allah-lah yang mendahulukan (menyegerakan)
kebangkitan (seorang hamba) menuju akhirat dan Allah pula yang mengakhirkan
kebangkitan (kelahiran seorang hamba) di dunia.” (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul
Bari Syarh Shahih al-Bukhari, 3/5)
Imam An-Nawawi berkata: “Makna dari “Maha Mendahulukan”
adalah Allah mendahulukan hamba yang dikehendaki-Nya kepada rahmat-Nya, dengan
cara Allah memberinya taufik. Adapun makna dari “Maha Mengakhirkan” adalah
Allah mengakhirkan hamba yang dikehendaki-Nya kepada rahmat-Nya karena Allah
membiarkannya.” (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, 17/40-41)
-
No comments:
Post a Comment